Monday, June 27, 2016
Kisah Manusia Dikutuk Jadi Batu Yang Paling Melegenda Di Dunia
Sebuah obyek wisata yang telah berumur lebih dari ratusan tahun, biasanya selalu tak dapat dilepaskan dari sebuah mitos yang mengiringinya. Obyek-obyek wisata ini biasanya memiliki cerita asal usulnya, yang sudah di ceritakan secara turun-temurun dari satu generasi ke geberasi lainya, hingga akhirnya menjadi sebuah legenda. Salah satunya adalah batu-batu bersejarah yang terkenal dari berbagai macam daerah dan negara. Batu-batu ini konon merupakan manusia biasa yang lantas berubah menjadi batu karena mendapat sebuah kutukan. Cerita legenda semacam ini seolah telah menambah daya tarik tersendiri bagi obyek-obyek wisata ini. Meskipun cerita semacam ini sulit untuk dibuktikan secara ilmiah, namun kisah dari legenda batu-batu yang dikutuk ini, bisa menjadi pembelajaran tersendiri, bagi para generasi penerus yang mendengar kisahnya.
Kuis Online - Bowerman's Nose, merupakan sebuah susunan batu granit tua yang terletak di Dartmoor, Devon, Inggris. Susunan batu granit setinggi 6,6 meter yang mengagumkan ini merupakan salah satu Ikon sekaligus obyek wisata favorit di kota Dartmoor. Nama Bowerman sendiri menurut warga sekitar berasal dari sebuah kata dalam bahasa Celtic, "Farw Maen" yang kurang lebih berarti batu besar. Yang membuat situs Bowrman's Nose menarik selain karena susunan batunya yang menakjubkan, juga karena bentuknya yang jika dilihat dari sudut tertentu maka akan terlihat seperti sesosok pria berhidung besar.
Info Aneh : Semua Pengawal Ratu Elizabeth Tidak Pakai Celana Dalam
Dan menurut salah satu cerita rakyat yang ada di daerah itu, batu itu dulunya memang seorang manusia yang bernama Bowerman. Menurut kisah yang sudah diceritakan secara turun-temurun, Bowerman yang kala itu tinggal di sekitar lembah, sekitar 1.000 tahun yang lalu. Suatu pagi sedang berburu berburu kelinci, bersama beberapa anjing pemburu miliknya. Dan ketika Bowerman dan anjing-anjingnya sedang mengejar kelinci itu hingga masuk ke hutan, secara tak sengaja Ia memasuki wilayah terlarang milik para penyihir dan menabrak sebuah kuali yang sedang mereka gunakan dalam sebuah ritual.
Karena murka para penyihir ini pun, mengutuk Bowerman menjadi seekor kelinci agar dia bisa merasakan, rasanya di kejar oleh pemburu. Setelah dikutuk menjadi kelinci Bowerman langsung berlari menghindari kejaran anjing-anjing pemburunya sendiri hingga sampat pada sebuah terbing. Disinilah kutukan kedua sekaligus terakhir di berikan oleh para penyihir itu. Bowerman yang tengah terkepung oleh anjing pemburunya sendiri, oleh para penyihir di kutuk menjadi sebuah batu, namun kali ini Ia tak dikutuk sendirian karena anjing-anjing pemburunya juga ikut di kutuk menjadi batu. Anjing-anjing ini kemudian dipercaya menjadi susunan batu kecil yang ada di sekitar batu Boerman's Nose, sedangkan si manusia Bowerman menjadi batu Bowerman's Nose itu sendiri.
The Three Sister, Australia
The Three Sister atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti Tiga Bersaudari, merupakan susunan tiga buah batu besar berbentuk lonjong yang ada di Jamison Loire, Blue Mountains, New South Wales, Australia. Ketiga batu unik ini masing-masing memiliki namanya tersendiri, yaitu Meehni (922 meter), Wimlah (918 meter) dan Gunnedoo (906 Meter). The Three Sister sejatinya merupakan batu yang tercipta lewat sebuah proses yang alami, akibat erosi yang secara sedikit demi sedikit mengikis tebing yang ada dengan proses yang memakan waktu ratusan tahun.
Namun begitu masyarakat lokal juga mempercayai sebuah legenda yang menyebutkan kalau Meehni, Wimlah dan Gunneddoo, dulu sejatinya merupakan seorang manusia.
Konon kisahnya, ketiga bersaudari ini dulunya merupakan bagian dari suku Katoomba. Namun secara diam-diam mereka menjalin kasih dengan pemuda dari suku Napean yang merupakan suku tetangga suku Katombe. Sayangnya kisah cinta antar suku ini melanggar hukum adat yang dimiliki oleh suku Katoomba, jadi pernikahan antara ketiganya dan pemuda dari suku Napean urung terjadi. Merasa tak senang dengan hukum adat ini, para petinggi dari suku Napean memutuskan untuk mengambil, ketiga bersaudari ini dengan cara paksa. Terjadilah perang yang sengit antar kedua suku ini. Dan untuk melindungi Meehni, Wimlah dan Gunnedoo seorang tetua dari suku Katombaa memutuskan untuk merubah ketiga gadis ini menjadi batu selama peperangan terjadi agar tak dapat di rebut oleh suku Napean. Namun sayang tetua ini justru mati dalam perang ini, sebelum sempat mengembalikan ketiga bersaudari ini kembali menjadi manusia. Jadilah ketiganya tetap menjadi batu, yang kini di kenal dengan nama The Tree Sister.
Info Ini Dipersembahkan Oleh : Judi Online - Agen Poker - Agen Casino - Slot Games - Casino Online - Poker Online Indonesia
Labels:
Unik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment